Tuesday, March 16, 2010

Edutainment: Sejarah dan Perkembangan

Istilah edutainment pertama kali digunakan oleh The Walt Disney Company pada tahun 1948, pada serial True Life Adventures. Pada tahun 1970-an, istilah edutainment digunakan untuk menyampaikan isu-isu sosial dan masalah kesehatan di Amerika Serikat dan di Kerajaan Inggris, seperti masalah imunisasi, kehamilan remaja, HIV/AIDS, dan kanker. Di Amerika Latin, salah satu bentuk edutainment yang paling populer adalah telenovela. Telenovela menggabungkan teori komunikasi dengan pro-health/ education messages untuk mendidik penonton di seluruh Amerika Latin tentang keluarga berencana, buta huruf, dan topik lainnya.

Setelah Perang Dunia II, edutainment bergeser ke arah industri pertelevisian. Kehadiran program-program edutainment dapat dilihat melalui serial televisi untuk anak-anak, seperti Sesame Street, Dora The Explorer, dan Teletubbies. Untuk pemirsa dewasa, program edutainment biasa disampaikan melalui serial komedi situasi. Di Amerika Serikat, serial komedi situasi yang bersifat edutainment yang populer pertama kali adalah Happy Days.

Saat ini ada begitu banyak program-program televisi yang mengusung tema edutainment, yang khusus membahas isu-isu kesehatan dan medis dalam alur cerita mereka diberikan penghargaan khusus berupa The Sentinel Award. Nominasinya di tahun 2006 antara lain adalah Numb3rs dan Grey’s Anatomy.

Saluran televisi kabel yang menempati peringkat pertama dalam menayangkan program edutainment adalah Discovery Channel. Program yang terkenal di Discovery Channel antara lain: Shark Week, program tahunan mengenai ikan hiu; Deadliest Catch, seputar penangkapan kepiting di Laut Bering; MythBusters, eksperimen yang berusaha mendobrak mitos, dan Dirty Jobs. Discovery Channel menyediakan program non-fiksi berfokus pada ilmu pengetahuan, sejarah, dan alam yang dikemas sedemikian rupa sehingga mampu menarik perhatian penonton.

Di Indonesia, tayangan edutainment masih banyak ditujukan untuk anak-anak, seperti Laptop Si Unyil, Si Bolang, After School, Maen Yuk!, dan Surat Sahabat. Tayangan edutainment tersebut, selain mendidik dan menghibur juga memberikan pengetahuan yang luas tentang Indonesia kepada anak-anak. Seperti contohnya Surat Sahabat yang ditayangkan di salah satu televisi swasta nasional, program acara ini tentang kehidupan anak-anak di seluruh penjuru Indonesia. Program acaranya difokuskan pada kegiatan sekelompok anak mengenai permainan, kehidupan sosial, budaya, dan aspek lainnya. Tujuannya saling bertukar informasi mengenai kebudayaan Indonesia satu sama lainnya, agar anak-anak Indonesia lebih menghargai dan bangga akan keanekaragaman budaya negeri mereka sendiri. Kualitas dari program ini tidak perlu diragukan lagi karena telah mendapatkan penghargaan Panasonic Award sebagai program anak terbaik tahun 2007.

Stasiun televisi di Indonesia seharusnya lebih banyak menayangkan program-program acara yang mengusung tema edutainment, bukan sekedar reality show atau ajang-ajang pencarian bakat, seperti kebanyakan program acara yang ada saat ini. Yang dibutuhkan masyarakat Indonesia adalah tontonan yang mendidik agar wawasan mereka luas akan suatu hal, bukannya hanyut dalam cerita sinetron dan dibohongi oleh reality show. Apabila dikemas secara menarik, tayangan edutainment mampu menarik perhatian penontonnya.

2 comments:

  1. Teh, artikelnya bagus. saya boleh ambil kutipan artikelnya buat materi majalah saya nggak?

    Saya akan cantumkan sumbernya di majalah Saya...

    ReplyDelete
  2. mincee,bagus!
    aku jadi inget happy days,,
    suka liatnya :D

    ReplyDelete